28 April 2022, petugas Resort Pulau Buru menerima satwa yg dilindungi dari masyarakat berupa 4 ekor burung Nuri Merah (Eos Bornea). Satwa tersebut dalam keadaan sehat dan diamankan di kandang Stasiun Konservasi Satwa Pulau Buru.
Berdasarkan P. 106/2018, burung ini merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi. Dengan kegiatan penyerahan secara sukarela ini harapannya juga dapat mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat khususnya pada pelestarian satwa endemik kepulauan Maluku.
hari Senin kmrn (25/04/2022) pukul 03.05, petugas POLHUT Pos Pelabuhan Yos Sudarso berhasil mengamankan 2 buah tanduk rusa di Kapal Laut KM. Ciremai. Saat ini barang bukti diamankan di Kantor Resort Pulau Ambon.
Sumber: Johnny P. Syaranamual – POLHUT BKSDA Maluku
Penyelundupan satwa dilindungi terjadi lagi. Kali ini terjadi di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) . Jumat, 15 April 2022, Petugas Polhut SKW III Saumlaki bersama pihak Serse Polres KKT Saumlaki berhasil mangamankan sekitar 172 ekor burung Nuri Tanimbar ( Eos reticulata) yang dimuat di mobil pick up. Sebelumnya pengawasan dilakukan di sekitar komplek TVRI Saumlaki hingga pukul 23.20 WIT KBO Sat Reskrim Polres KaKT Iptu Y. M. Saleky.
Barang bukti (BB) berupa 172 ekor burung Nuri Tanimbar sudah diamankan di kandang Stasiun Konservasi Satwa dan 1 buah mobil pickup. Waka Polres KKT Saumlaki Kompol H. Haurissa bersama anggota langsung meninjau BB di Kandang SKS Saumlaki sebagai bentuk dukungan Polres kepada BKSDA Maluku untuk memberantas kasus Ilegal TSL di Saumlaki. Penanganan kasus pidana konservasi akan diserahkan ke penyidik Polres Saumlaki guna penyelidikan lebih lanjut.
Sumber : Franston L. Kunu – POLHUT SKW III Saumlaki BKSDA Maluku
Kamis (14/04/2022), telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi oleh BPJS Kesehatan Cabang Ambon di Kantor BKSDA Maluku secara offline dan online melalui zoom yang dibawakan langsung oleh Ibu Nattasya Nussy, SE selaku SPV Frontliner BPJS Kesehatan Cabang Ambon. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi informasi terkait layanan BPJS untuk Pegawai Pemerintah Nomor Pegawai Negeri (PPKP) lingkup BKSDA Maluku.
mendekati hari raya Idul Fitri tahun ini, peluang penyelundupan satwa liar semakin melebar. Dengan demikian Polisi Kehutanan lingkup BKSDA Maluku juga melakukan pengamanan ketat di beberapa titik rawan penyelundupan.
Usaha ini membuahkan hasil dimana pada hari Rabu (13/04/2022), petugas BKSDA Maluku berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis) sebanyak 5 (lima) ekor di Pelabuhan Gudang Arang Ambon dan Nuri Kepala Hitam (Lorius Lory) sebanyak 2 (dua) ekor di Pelabuhan Tonasa Ambon. Kegiatan pengawasan, peredaran TSL ini juga berkolaborasi dengan Tim Unit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Maluku. Saat ini, pelaku telah diamankan di Ditreskrimsus Polda Maluku. Sedangkan, barang bukti telah diserahkan dari Tim Unit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Maluku ke BKSDA Maluku pada hari ini, Kamis (14/04/2022)
Hari Selasa kemarin (12/04/2022) pukul 23.00 WIT, petugas SKW III Saumlaki berhasil mengamankan 10 ekor burung Nuri Tanimbar (Eos roticukata) dari 2 orang pelaku yang merupakan warga Desa Wowonda, Kec. Tanimbar Selatan, Kab. Kepulauan Tanimbar.
Setelah dimintai keterangan di kantor SKW III Saumlaki, pelaku mengaku bahwa burung tersebut bukan milik dia namun milik sodara (Ipar). Pelaku bermaksud membantu menjual satwa burung tersebut untuk biaya perobatan ibu dari ipar ( pemilik satwa). Saat ini, barang bukti diamankan di kandang satwa yang berasa di Kantor SKW III Saumlaki. Selanjutnya ketiga pelaku kami berikan pembinaan dan dimintai untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai .
Ingat ya #basodarakonservasi, perdagangan TSL secara ilegal tetap menyalahi aturan, meskipun niatnya membantu 😊.
Sumber : Cardolin CH Latuputty – POLHUT BKSDA Maluku
Jumat (08/04), POLHUT BKSDA Maluku melaksanakan kegiatan pelepasliaran satwa liar ke habitat aslinya sebanyak 25 (dua puluh lima) ekor burung Nuri Maluku (Eos bornea) di kawasan konservasi SA. Masbait Kabupaten Buru.
Burung yang dilepasliarkan tersebut merupakan hasil kegiatan translokasi satwa dari Balai KSDA Nusa Tenggara Barat dan merupakan barang bukti kejahatan peredaran satwa liar illegal yang saat ini penanganan perkaranya sedang diproses oleh penyidik Polres Bima Polda Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan pelepasliaran burung ini juga turut terlibat dan disaksikan langsung oleh perwakilan dari KPH Buru, Pemerintah Desa dan beberapa masyarakat sekitar. Sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya, burung-burung tersebut sudah terlebih dahulu menjalani proses karantina, rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di Kandang Transit Passo Kota Ambon.
Dipilihnya kawasan konservasi SA. Masbait sebagai lokasi pelepasliaran dikarenakan kawasan konservasi tersebut merupakan salah satu habitat asli burung Nuri Maluku (Eos bornea) dengan kondisi hutan yang masih terjaga sehingga menyediakan sumber pakan alami yang masih melimpah, selain itu melibatkan masyarakat dalam kegiatan pelepasliaran diharapkan akan menjadikan contoh, pengalaman dan media sosialisasi kepada masyarakat untuk turut serta menjaga sumber daya alam khususnya satwa-satwa endemik dan dilindungi.
Selasa (05/04/2022) petugas BKSDA Maluku bersama Tim Unit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Maluku melakukan penangkapan terhadap pelaku perdagangan satwa liar secara online. Barang bukti yang diamankan adalah Nuri Kepala Hitam (Lorius lory) sebanyak 4 ekor. Pada hari ini, Rabu (06/04/2022) pukul 14.37 WIT, barang bukti telah diserahkan dari Tim Unit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Maluku ke petugas Balai KSDA Maluku.
Jumat (26/03/2022) pukul 17.15 WIT, POLHUT SKW III Saumlaki menerima informasi adanya keberadaan burung Nuri Tanimbar (Eos Reticulata) yang dimiliki seorang ibu rumah tangga di sekitar Komplek Tanjung Batu Saumlaki. Setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas segera memeriksa lokasi dan berhasil mengamankan barang bukti berupa 30 Ekor burung Nuri Tanimbar.
Petugas melakukan pembinaan kepada pelaku terkait status burung tersebut serta hukum yang melekat pada penjualan dan peredaran satwa secara ilegal. Pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dengan membuat surat pernyataan bermaterai. Barang Bukti sudah diserahkan dengan Berita Acara dan diamankan di kandang Pusat Konservasi Satwa Seksi III Saumlaki untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.
Rangkaian acara kunjungan Dirjen KSDAE – Bapak Ir. Wiratno, M.Sc ditutup dengan ramah tamah yang dilaksanakan di The Natsepa Hotel & Resort pada Kamis Malam (17/03/22). Tamu undangan dari beberapa UPT KSDAE juga turut hadir pada kesempatan ini, diantaranya adalah: 1. Kepala BBKSDA Riau, BBKSDA Sulawesi Selatan, dan BBKSDA Papua Barat; 2. Kepala BKSDA DKI Jakarta dan BBKSDA Sulawesi Utara; 3. Kepala Balai TN Manusela, BTN Bogani Nani Wartabone; 4. Perwakilan BKSDA Jogjakarta, dan BKSDA NTB; 5. Perwakilan BTN Teluk Cendrawasih, BTN Aketajawe Lolobata; dan 6. Perwakilan BPPI Manokwari, BPDAS Ake Malamo
Kehangatan dan keakraban antara tamu undangan dan pegawai BKSDA Maluku terjalin dengan baik pada acara ini. Interaksi secara langsung antara Bapak Dirjen dengan tamu undangan dan pegawai BKSDA Maluku sangat mencairkan suasana. Tidak luput, Kepala BKSDA Maluku – Bapak Danny H. Pattipeilohy, S.Pi., M.Si beserta tamu undangan juga mempersembahkan sebuah lagu.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian penghargaan oleh Bapak Wiratno kepada 3 pegawai BKSDA Maluku yang telah memasuki masa purna bakti.
