BKSDA Maluku menerima satwa liar hasil kegiatan translokasi satwa dari Balai KSDA Kalimantan Timur

Hari Selasa (30/11/21) bertempat di Komplek Pergudangan Angkasa Pura I Cabang Bandara Pattimura Ambon, BKSDA Maluku menerima satwa liar hasil kegiatan translokasi satwa dari Balai KSDA Kalimantan Timur meliputi 6 ekor Kakatua Koki (Cacatua gallerita) dan 1 ekor Kasturi Ternate (Lorius garrulus). Satwa liar tersebut diberangkatkan dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menuju Bandara Pattimura Ambon menggunakan jasa cargo maskapai Lion Air.

Satwa liar yang ditranslokasikan tersebut merupakan barang bukti kejahatan peredaran dan kepemilikan satwa secara illegal dan sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dari Pengadilan Negeri Samarinda Nomor: 334/Pid.B/LH/2021/Pn.Smr

Kegiatan penyerahan satwa translokasi diserahkan oleh perwakilan dari Balai KSDA Kalimantan Timur Bapak Dheni Mardiono, S.Hut., M.Sc dan diterima langsung oleh Kepala Balai KSDA Maluku Bapak Danny H. Pattipelohy, S.Pi., M.Si. Dalam arahannya Bapak Kepala Balai KSDA Maluku menekankan bahwa satwa-satwa liar ini harus dijaga dan dilestarikan di habitat aslinya karna satwa-satwa tersebut merupakan salah satu satwa endemik yang penyebaran alaminya terbatas hanya berada di wilayah Kepulauan Maluku.

Saat ini, satwa – satwa tersebut sedang diistirahatkan terlebih dahulu di Kandang Transit Passo di Kota Ambon untuk proses pemulihan fisik dan kesehatannya. Rencananya dalam beberapa hari kedepan akan dilakukan pemeriksaan ulang kesehatan satwa oleh dokter hewan dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon sebelum satwa-satwa tersebut dibawa untuk dilepasliarkan di habitat aslinya.

Rencananya pelepasliaran akan dilakukan di kawasan konservasi Suaka Margasatwa (SM) Pulau Baun di Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku dan Cagar Alam (CA) Pulau Obi di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Kedua kawasan ini dipilih karena merupakan salah satu habitat asli dari burung Kakatua Koki (Cacatua gallerita) dan Kasturi Ternate (Lorius garullus), selain itu kondisi hutan yang masih bagus dan terjaga dengan potensi sumber pakan alami yang melimpah sangat cocok menjadi habitat baru satwa liar tersebut untuk dapat hidup dan berkembang.

Sumber : Kacuk Seto Purwanto, S. Hut (POLHUT BKSDA Maluku)

#konservasiuntukkepulauanmaluku
#konservasiuntukmaluku
#bksdamaluku
#ksdae
#ksdaehebat
#KLHK
#klhkhebat
#kemenlhk
#Kementerianlhk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *