Lewat Radio, BKSDA Maluku Promosikan Call Center

Rabu (07/02) pagi pukul 08.00 hingga 09.00, Mukhtar Amin Ahmadi, Kepala BKSDA Maluku, dan Ayu Diyah Setiyani, Penyuluh Kehutanan, memenuhi undangan Radio Republik Indonesia (RRI) yang berkantor di Jalan Jenderal A. Yani, Ambon. BKSDA Maluku diundang sebagai narasumber dalam ‘Dialog Aspirasi Maluku’ yang mengudara di RRI Pro 1 Ambon Kanal 95,4 FM. Dialog interaktif tersebut merupakan acara rutin yang mengudara setiap pagi hari di RRI Pro 1.

Dialog Aspirasi Maluku yang dipandu oleh Rauda, penyiar RRI Pro 1 Ambon, pada edisi Rabu ini memiliki tajuk “69 Titik Pintu Keluar Masuk Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar di Propinsi Maluku dan Maluku Utara”. Dialog diawali dengan sejumlah pertanyaan terkait tema oleh Rauda, guna memberikan informasi kepada masyarakat. Dialog yang disiarkan langsung itu pun mengundang pendengar untuk berinteraksi, memberikan pertanyaan melalui telepon.

Dalam dialog tersebut, Kepala BKSDA Maluku menjelaskan tentang 69 titik tersebut yang berupa 45 bandar udara dan 24 pelabuhan laut di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Salah satu tantangan yang dihadapi BKSDA Maluku yaitu jumlah pintu keluar masuk yang banyak, akan tetapi jumlah sumber daya manusia yang terbatas. Kepala BKSDA Maluku juga mendeskripsikan tugas pokok fungsi BKSDA yang lain, yaitu mengelola 29 kawasan konservasi yang tersebar di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

“Jenis-jenis apa sih yang dilindungi dan sering diperdagangkan secara illegal?” tanya Rauda. Kepala BKSDA Maluku menjabarkan jenis-jenis burung, terutama dari keluarga paruh bengkok seperti Kakatua Seram (Cacatua moluccensis), Kakatua Jambul Kuning (Cacatua galerita), Kakatua Tanimbar (Cacatua goffini), Bayan (Ecletus roratus) dan Kasturi Tengkuk Ungu/Nuri Kepala Hitam Maluku (Lorius domicella) merupakan jenis-jenis yang dilindungi dan sering diperdagangkan secara ilegal. Meskipun, sering ditemui juga jenis lain seperti Cendrawasih (Paradiseae sp.), Ketam Kelapa (Birgus latro), dan Lola Merah Susu Bundar (Trochus niloticus).

Ada beberapa penelepon yang bertanya maupun memberikan informasi. Salah satu penelpon, Dullah, menginformasikan modus penyelundupan burung dengan cara memasukkan tiga hingga empat ekor burung ke dalam botol air mineral yang telah dilubangi. Burung-burung tersebut diberi minuman keras agar tidak terlalu aktif selama beberapa jam ke depan.

Kepala BKSDA Maluku juga menegaskan bahwa masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam upaya konservasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan menghubungi call center resmi milik BKSDA Maluku baik melalui SMS, telepon, maupun pesan melalui WhatsApp di nomor 0852-4444-0772. Melalui call center tersebut, masyarakat dapat memberikan laporan jika melihat ada permasalahan baik terkait perdagangan tumbuhan dan satwa ilegal maupun kawasan konservasi. []

Sumber: Ayu Diyah Setiyani (Penyuluh BKSDA Maluku)

-Admin-

BKSDA Maluku Gelar Latihan Menembak Dalam Rangka Mendukung Tupoksi dan Role Model

Ambon – 06 Februari 2018, Pukul 09.00 pagi, semua personil Polisi Kehutanan (POLHUT) Lingkup Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku mengikuti kegiatan Pelatihan Menembak yang dilakukan di Sekolah Polisi Negeri (SPN) Polda Maluku di Passo-Ambon. Peserta Pelatihan Menembak diikuti oleh personil Polisi Kehutanan dan staf lingkup BKSDA Maluku yang berjumlah 31 orang yang terdiri dari POLHUT, TPHL, PEH, dan Penyuluh Kehutanan. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BKSDA Maluku Mukhtar Amin Ahmadi dan dihadiri Kepala SPN Polda Maluku, WakilKepala SPN Polda Maluku, KSBTU BKSDA Maluku,serta Kepala Seksi Lingkup BKSDA Maluku.

Pelatihan menembak ini diharapkan dapat mendukung tugas pokok dan fungsi serta role model BKSDA Maluku yaitu terkait dengan penanganan jaringan peredaran tumbuhan dan satwa liar secara ilegal. BKSDA Maluku sendiri memiliki tugas untuk mengelola 29 kawasan konservasi yang tersebar pada 2 Provinsi yaitu Maluku dan Maluku Utara. Selain itu, terdapat 69 pintu masuk baik pelabuhan udara maupun pelabuhan laut yang tersebar di dua propinsi tersebut yang harus diawasi.

Pelatihan Menembak merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh BKSDA Maluku dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan personil Polisi Kehutanan Lingkup BKSDA Maluku dalam menggunakan senpi.Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat mendukung tugas dan fungsi Polisi Kehutanan di lapangan sebagai salah satu garda terdepan dalam menjaga dan mengamanakan serta meminimalisir gangguan yang terjadi dalam kawasan konservasi. 

Dengan memiliki kemahiran menembak maka petugas POLHUT tersebut akan diberikan Surat Ijin Menggunakan Senjata Api (Pengpin) yang diterbitkan oleh Polda Maluku.“Menembak merupakan skill yang harus dimiliki oleh seorang POLHUT,” tegas Kepala BKSDA Maluku dalam sambutannya.

Secara keseluruhan, POLHUT BKSDA Maluku memiliki kemampuan menembak yang baik. Sugeng Prayitno. A.Md mendapat nilai tertinggi dalam kategori jenis senjata api laras panjang. Sementara itu, Arga Christyan, A.Md memperoleh nilai tertinggi dalam kategori menembak dengan menggunakan senjata api Revolver. 

Sumber: Nur Arfa Lating (Polhut BKSDA Maluku)

BKSDA Maluku Buka Lowongan Tenaga Kontrak Programmer/IT

Ambon, 31/01/2018. Dalam memenuhi kebutuhan Organisasi dan perkembangan teknologi, BKSDA Maluku membuka lowongan tenaga kontrak untuk posisi Programmer/IT sebanyak 1 (satu) orang. Programmer/IT  ini akan berkedudukan di kantor BKSDA Maluku kota Ambon. Tenaga ini nantinya akan mengemban tugas maintenance website dan data base, mengembangkan aplikasi sistem informasi dan database, serta menjadi admin media promosi BKSDA Maluku.

Masa kontrak pekerjaan yang ditawarkan adalah selama 11 bulan, dan dapat diperpanjang. Bagi yang berminat untuk mengisi lowongan ini dapat mengirimkan surat lamaran, daftar riwayat hidup (CV), pas foto terbaru, dan dokumen pendukung lainnya ke alamat email : admin@bksdamaluku.org, bksdamaluku@gmail.com, atau datang langsung ke alamat kantor BKSDA Maluku paling lambat tanggal 10 Februari 2018.

Kualifikasi lengkap tenaga Programmer/IT  yang dibutuhkan tercantum dalam link di bawah ini :

https://drive.google.com/open?id=1_F7qr8GOwq2n-ZyTVVK1raQoNQzjnMyh

 

-Admin-

BKSDA Maluku dan PT. Pertamina Bersama Tanam Karang di TWA Laut Pulau Pombo

 

Ambon (19/1/18). Peresmian Program Corporate Social Responsibility (CSR)  berupa rehabilitasi terumbu karang di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Pulau Pombo menjadi awal yang baik bagi BKSDA Maluku dan PT. Pertamina dalam melakukan kerja sama dalam upaya konservasi. Selain perwakilan BKSDA Maluku dan PT. Pertamina, kegiatan tersebut juga diikuti oleh Raja Negeri (Kepala Desa Adat) beserta masyarakat sekitar TWAL Pulau Pombo yaitu dari desa Kailolo, desa Liang, desa Waai, dan desa Tulehu, serta Putri Indonesia-Maluku dan Duta Pariwisata Provinsi Maluku. Menariknya, acara tersebut turut diramaikan oleh Tari Cakalele, Tarian tradisional Maluku, persembahan dari pemuda Negeri Kailolo.

Secara simbolis, kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan substrat atau media transplantasi karang dari Eko Kristiawan (Unit Manager Communication and Relations MOR VIII Maluku-Papua, PT. Pertamina) kepada Mukhtar Amin Ahmadi (Kepala BKSDA Maluku). Selain itu, peresmian tersebut juga dilanjutkan dengan peletakan bibit karang yang telah dipasang pada substrat di wilayah perairan TWAL Pulau Pombo.

Transplantasi karang ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu identifikasi dan inventarisasi potensi terumbu karang TWAL Pulau Pombo, transplantasi karang itu sendiri serta monitoring dan evaluasi. Identifikasi dan inventarisasi potensi dilakukan guna mengetahui jenis karang yang akan ditransplantasi beserta areal ideal untuk lokasi transplantasi. Transplantasi karang sendiri terbagi menjadi dua kegiatan yaitu pembuatan substrat dan rak serta pemasangan fragmen karang di dalam laut. Terakhir, untuk memastikan keberhasilan program dilakukan juga kegiatan monitoring dan evaluasi.

Bukan tanpa alasan transplantasi karang dilakukan di TWAL Pulau Pombo. Sesuai dengan amanat penunjukan kawasan TWAL Pulau Pombo, yaitu sebagai kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi alam dengan adanya potensi keindahan hidupan bawah airnya, termasuk terumbu karang. Akan tetapi, saat ini kondisi terumbu karang di TWAL Pulau Pombo telah mengalami kerusakan sebesar 60% akibat adanya aktivitas manusia yang merusak seperti pengeboman ikan dan diperparah dengan adanya peningkatan suhu air laut dan pemutihan karang.

Program transplantasi karang tersebut merupakan bentuk nyata komitmen Pertamina dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan hidup dan kelestarian keanekaragaman hayati. “Pertamina senantiasa mendukung upaya pelestarian biota laut terutama terumbu karang yang memegang peranan penting dalam ekosistem laut,’’ tegas Eko. “Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT. Pertamina yang telah bekerjasama dengan kami dalam melakukan transplantasi terumbu karang di perairan pulau Pombo ini,” sambut Kepala BKSDA Maluku.

Dalam sambutannya, Kepala BKSDA Maluku menyampaikan agar hubungan baik antara BKSDA Maluku dan Pertamina akan terus terjaga serta kerja sama yang ada tidak berhenti di sini, tetapi merupakan momentum awal menuju kerja sama yang berkelanjutan.

Sumber: Ayu Diah S. (BKSDA Maluku)

Disalin dan disunting kembali dari : http://ksdae.menlhk.go.id/berita/2472/bksda-maluku-dan-pt.-pertamina-bersama-tanam-karang-di-twa-laut-pulau-pombo.html

-Admin-

BKSDA Maluku Rilis Pusat Pengaduan Masyarakat

Ambon, 30/01/2018. BKSDA Maluku selaku Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang membidangi konservasi sumber daya alam dan ekosistem merilis call center/ pusat pengaduan yang dapat dihubungi selama 24 jam sehari, meskipun di hari libur.

Pelayanan masyarakat ini meliputi  aduan terkait perdagangan tumbuhan  dan satwa ilegal, perburuan liar, perambahan, serta permasalahan di dalam maupun luar kawasan konservasi lingkup wilayah kerja BKSDA Maluku yang mencakup dua provinsi : Maluku dan Maluku Utara.

Pusat Pengaduan/ Call Center yang dirilis pada bulan Januari 2018 ini dapat dihubungi melalui nomor telp : 085244440772, nomor ini juga berlaku untuk Telpon, SMS, serta aplikasi Whatsapp.

-Admin-

Coffee Morning Sebagai Sinergi Berbagi Informasi

Ambon, 17 Oktober 2017. Coffee Morning Sinergitas Instansi Terkait dalam Mendukung Perkarantinaan, begitu yang tertera di undangan. Undangan itulah yang mengantar Mukhtar Amin Akhmadi,Kepala BKSDA Maluku ke Bandara Pattimura pada Senin (16/10) pagi. Coffee Morning tersebut diselenggarakan Kantor Stasiun Karantina Kelas I Ambon. Amin, begitu ia kerap disapa, membawa satu misi penting dalam Coffee Morning yang berlokasi di Ruang Rapat Lantai II Kantor Angkasa Pura Cabang Bandara Pattimura, Ambon. Misi penting itu tak lain adalah memperkenalkan dirinya yang baru dua minggu menjabat sebagai nakhoda baru BKSDA Maluku, sekaligus menginformasikan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.

Coffee Morning tersebut dinilai sangat bermanfaat oleh Kepala BKSDA Maluku. Menurutnya, acara tersebut memiliki arti semacam koordinasi dengan banyak pihak dalam satu waktu. Hal tersebut memang lumrah, karena undangan tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak seperti Balai Penelitian dan pembenihan Tanaman Pertanian, Karantina Perikanan, Karantina Kesehatan, Angkasa Pura, Ombudsman, Lanud Pattimura, Dinas Pertanian Propinsi Maluku, Dinas Pertanian Kota Ambon, maskapai penerbangan, serta perusahaan ekspedisi.

Pada Coffee Morning di Bandara Pattimura, Kepala BKSDA Maluku menyampaikan bahwa pengawasan peredaran tumbuhan dan satwa liar menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi BKSDA selain melakukan kegiatan pengelolaan terhadap 29 Kawasan Konservasi yang tersebar di dua Provinsi yaitu Maluku dan Maluku Utara. “Tugas kami tak hanya mengawasi peredaran tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi, tetapi juga yang tidak dilindungi,” tutur Amin. Ke depan, BKSDA Maluku berharap ada kerjasama seluruh stakeholder dalam mencegah peredaran satwa tersebut.

Amin juga mengusulkan untuk membuat grup pada aplikasi komunikasi WhatsApp (WAG). Harapannya, meski sederhana namun penuh arti yaitu untuk mempercepat informasi dan mempermudah koordinasi lintas sektoral. “Agar dibuat WAG sehingga permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok masing-masing bisa cepat terselesaikan,” tambahnya.

Selain itu, Kepala BKSDA Maluku juga mengingatkan kepada maskapai dan ekspedisi untuk tidak mengangkut satwa liar yang tidak dilengkapi dokumen resmi berupa Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri.

Sebelumnya, acara serupa juga pernah digelar di Pelabuhan Yos Sudarso pada Kamis (24/8). Coffee Morning dua bulan silam tersebut juga dihadiri berbagai instansi yang berkecimpung di Pelabuhan Yos Sudarso, seperti Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan, PT. Pelindo, PT. Pelni, Polsek Kawasan Pelabuhan, Ombudsman, Lantamal IX Ambon, Ditrekrimsus Polda Maluku, perusahaan pelayaran, perusahaan ekpedisi, dan BKSDA Maluku sendiri.

Coffee Morning di Bandara Pattimura dan Pelabuhan Yos Sudarso tersebut dirasa sangat penting, terutama bagi BKSDA Maluku. Hal ini berkaitan dengan jumlah pintu masuk yang begitu banyak di Propinsi Maluku. Setidaknya tercatat 69 pelabuhan laut dan 24 bandara udara di Propinsi Maluku dan Maluku Utara. Banyaknya jumlah pelabuhan laut dan bandar udara tersebut menjadikan Propinsi Maluku dan Maluku Utara sebagai open access area bagi  peredaran tumbuhan dan satwa liar endemik dan dilindungi. Sementara itu, BKSDA memiliki jumlah sumber daya manusia yang terbatas, sehingga kerjasama lintas sektoral akan sangat mendukung BKSDA Maluku dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya terutama terkait peredaran tumbuhan dan satwa liar.

 

Sumber: Nur Arfa Lating, A.Md. – Polhut Pelaksana Lanjutan BKSDA Maluku

(dikutip dari http://ksdae.menlhk.go.id/berita/1777/coffee-morning-sebagai-sinergi-berbagi-informasi.html)