Selasa 23 Agustus 2022, BKSDA Maluku melakukan sosialisasi Pembentukan Kawasan Ekosistem Esensial Pulau Buano, Kab. Seram Bagian Barat di Kota Piru. Kegiatan ini dibuka oleh Asisten II Bupati Seram Bagian Barat (SBB) – Bapak Drs. Abdullah Fakaubun dan dihadiri oleh beberapa pemerintah daerah setempat.
Kegiatan yang dipandu oleh Bapak Drs. Leonard Kakisina selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup SBB dengan narasumber :
1. Bapak Danny H Pattipeilohy, S.Pi., M.Si, (Kepala Balai KSDA Maluku)
2. Benny A. Siregar (Burung Indonesia)
3. Prof. Dr. A Kastanya (UNPATTI), dan
4. Noni Tuharea (LPPM).
Kepala Balai KSDA Maluku Bapak Danny H Pattipeilohy, S.Pi., M.Si menyampaikan bahwa Kawasan Ekosistem Esensial merupakan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi yang berada di luar kawasan konservasi. Saat ini BKSDA Maluku menargetkan 3 Kelompok KEE yang terdiri dari Kao yang berlokasi di Kab. Halmahera Utara, Tanjung Maleo di Desa Kailolo Kab. Maluku Tengah dan Pulau Buano di Desa Buano Kab. Seram Bagian Barat.
Tujuan pengusulan penetapan KEE Buano karna terdapat satwa dilindungi endemik Pulau Buano, yaitu jenis burung Kehicap Buano. Selain itu, Pulau Buano sendiri memiliki peluang pengembangan objek wisata alam yang terintegritas dengan Kawasan Konservasi TWAL Pulau Marsegu sehingga benar-benar menjadi destinasi wisata Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sumber: Tim Media BKSDA Maluku
#konservasiuntukmaluku
#konservasiuntukkepulauanmaluku
#ksdae
#ksdaehebat
#klhk
#kemenlhk
#KementerianLHK