Pada Sabtu pagi, 31 Agustus 2019 telah dilakukan translokasi 3 ekor Kakatua Tanimbar (Cacatua goffiniana) yang telah berada dalam pemeliharaan di PPS Tegal Alur BKSDA Jakarta selama kurang lebih 2 tahun. Ketiga kakatua tersebut berasal dari penyerahan masyarakat yang berbeda. Selama dalam perawatan pihak BKSDA Jakarta ketiga ekor kakatua tersebut menunjukkan perilaku dan kondisi kesehatan yang masih memungkinkan untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya. Oleh karena itu Kepala BKSDA Jakarta kemudian mengajukan permohonan persetujuan kpd Dirjen KSDAE utk pelaksanaan translokasi ke wilayah kerja BKSDA Maluku.
Setelah semua syarat administrasi dipenuhi maka kemudian kegiatan translokasi dapat dilaksanakan. Suksesnya membawa masuk ketiga Kakatua Tanimbar ini tidak lepas dari peran aktif pihak BKSDA Maluku dlm mengurus rekomendasi pemerintah provinsi Maluku sebagai salah satu persyaratan yang diminta oleh pihak Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soetta di samping persyaratan lainnya seperti hasil uji laboratorium bebas AI dan juga medical record seluruh burung tsb.
Ketatnya prosedur memasukkan jenis burung ke wilayah Maluku dikarenakan Maluku merupakan salah satu provinsi yang bebas flu burung di samping Provinsi Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Setibanya di Ambon, ketiga burung yang diserahterimakan kepada BKSDA Maluku melalui Kasubbag Tata Usahanya kemudian dibawa ke kandang transit di Desa Passo sebelum nantinya akan dibawa ke Pulau Yamdena Kab. Kepulauan Tanimbar untuk dilepasliarkan. Di kandang transit juga telah hadir drh. Rahimah dari Balai Karantina setempat yang kemudian bersama2 drh. Dirwan dari BKSDA Maluku memeriksa kondisi burung dan kemudian menyatakan sehat. Setelah itu tahapan selanjutnya, menurut KSBTU BKSDA Maluku, adalah sosialisasi dan kemudian habituasi sebelum dilakukan pelepasliarannya di Pulau Yamdena Kab. Kepulauan Tanimbar.
Demikian sekilas pelaksanaan kegiatan translokasi Marco, Tani dan Gofin dari Jakarta ke Maluku… semoga mereka dapat hidup dan berkembang di rumah alaminya…. dan langkah ini dapat diikuti utk jenis-jenis satwa liar lainnya yang sementara ini masih ada di PPS Tegal Alur… Bravo Konservasi !!